Advertise

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Minggu, 22 Februari 2015

Feature Yang Islami

1 komentar


Media pers, seperti surat kabar dan majalah tidak hanya sarat dengan informasi-informasi berwujud berita, tetapi juga diwarnai dengan bentuk-bentuk tulisan lainnya yang bersifat ganda, memberi informasi dan sekaligus menghibur. Misalnya tulisan-tulisan human interest, feature atau karangan khas dan lain lainnya.

Pembicaraan kali ini, hanya terbatas dan berkisar pada bentuk tulisan di media-massa atau media pers yang dikenal dengan sebutan feature.
Apa itu feature?

Batasan arti atau definisi dari feature sangat luas dan beragam. Para ahli komunikasi mempunyai pengertian-pengertian tersendiri, walau pada dasarnya sama. Bila di Indonesia-kan, feature dapat diartikan sebagai berita kisah atau karangan khas.

Feature disebut berita kisah, karena bentuk tulisan ini lebih banyak menekankan pada unsur 'kisah' dari suatu obyek penulisan. Dan disebut karangan khas, karena feature memiliki sifat khusus, yakni memberikan hiburan disamping informasi.

Fungsi surat kabar atau pers sudah jelas. Selain memberikan informasi, juga mendidik dan menghibur. Menghibur bukan dalam arti menyajikan tulisan-tulisan atau informasi-informasi mengenai jenis hiburan yang disenangi masyarakat. Akan tetapi, menghibur dalam arti menarik pembaca dengan menyuguhkan hal-hal yang ringan di antara sekian banyak informasi berita yang 'berat' dan serius.

Pembaca memerlukan 'menu selingan' lainnya. Menu selingan itu adalah feature. Karena feature, selain menyuguhkan informasi serius juga memberikan waktu kepada pembacanya untuk tertawa, tersenyum atau mungkin pula terharu. Di samping membuka pemikiran-pemikiran atau wawasan baru yang tentunya bermanfaat bagi pembacanya.

Feature Merupakan tulisan yang mampu menjangkau beragam warna kehidupan di tengah-tengah masyarakat. rasanya bagai tidak ada suatu pun warna kehidupan yang tak dapat disentuh oleh penulisan feature.

Obyek feature tersebar luas, sejak dari gedung-gedung bertingkat hingga ke perkampungan-perkampungan penduduk yang paling kumuh. Dari kehidupan mewah seorang jutawan, sampai ke derita seorang gelandangan yang kelaparan.

Namun secara garis besarnya, feature terbagi dalam berbagai jenis. Antara lain human interest feature, feature mengenai kisah seseorang (biografi), feature mengenai sejarah, feature perjalanan, feature ilmu pengetahuan, feature mengenai duka cita, dan bencana serta feature mengenai perjuangan kehidupan.

Meski disebut sebagai 'menu selingan' membuat atau menulis feature tidak semudah dan seringan kesan maupun arti dari feature itu sendiri. Hal utama yang harus diperhatikan seseorang manakala akan memulai menulis feature, apakah ia benar-benar memiliki kepekaan berpikir yang dalam terhadap apa yang akan ditulisnya? Apabila rasa kepekaan yang dalam terhadap obyek penulisan itu tidak dimiliki, sudah sepantasnya niat untuk menulis feature itu dibatalkan saja. Karena sudah dapat dipastikan, si penulis akan mengalami kerepotan dalam memaparkan apa yang ingin dipaparkannya dalam tulisan tersebut.

Selain memiliki kepekaan yang dalam dan tajam terhadap apa yang ada serta terjadi di sekelilingnya, penulis feature juga dituntut untuk memiliki pengalaman kehidupan yang luas. Sehingga dengan kepekaan pikiran dan kekayaan pengalaman ditopang kemampuannya dalam menulis, si penulis akan dapat mengembangkan daya imajinasinya untuk membawa pembaca benar-benar terlibat dan masuk ke dalam tulisannya itu.

Jika penulisan berita harus terkait dengan teori atau rumus 5 W 1 H, yakni What, Who, Where, When, Why dan How, maka feature tidak harus tunduk dengan aturan ini. Feature memiliki teknik penulisan dengan struktur bebas. Ia tidak terpaut dengan gaya maupun sistem piramida terbalik, yaitu bagian yang menarik atau menonjol diletakkan pada bagian atas atau teras berita. Tetapi feature lebih banyak (selalu) menggunakan sistem piramida tegak. Dalam piramida tegak ini, bagian yang paling menonjol dan dramatis diletakkan pada bagian akhir tulisan.

Dalam penulisan berita ada tiga bagian utama yang harus diperhatikan, yakni pembukaan (lead), tubuh (detail) dan  penutup. Demikian pula halnya di dalam penulisan feature. Hanya perbedaannya, pada feature - pembukaannya merupakan bagian tulisan yang menarik perhatian pembaca, tubuh tulisan berisikan detail peristiwa dan klimaksnya terletak pada bagian penutup.

Feature akan terasa dekat dengan pembaca, apabila pengungkapan suasananya dilakukan dengan mengetengahkan dialog atau percakapan-percakapan. Gaya penulisan yang narasi (berbicara) juga amat mendukung menariknya suatu feature. Bahkan teknik penulisan feature dapat dilakukan juga dengan mencontoh gaya penulisan cerpen. Biasanya banyak pembaca yang senang dengan cerita pendek. Perbedaannya tentu saja, jika cerpen mengetengahkan fiksi, sedang feature adalah fakta dan kenyataan atau non-fiksi.

Hal lain yang tidak bisa diabaikan, seorang penulis feature haruslah memiliki daya imajinasi yang kuat. Tanpa memiliki daya imajinasi yang tinggi, penulis feature tidak akan bisa berbuat apa-apa dengan featurenya. Perlu pula diingat, feature yang berhasil adalah feature yang dapat memberikan sentuhan emosi pada pembacanya.

Lalu, apa dan bagaimana feature yang Islami itu?
Secara sederhana feature yang Islami dapat disebut sebagai feature yang isinya memiliki pesan dakwah dan sasaran tercapainya keberhasilan syiar Islam.

Sesungguhnya feature atau berita kisah bukanlah sesuatu yang baru dalam sejarah perjalanan dan perkembangan Islam. Bila menilik dalam pengertian bahasa, Hadist dapat diartikan sebagai berita kisah atau berita peristiwa yang bersumber pada aktivitas kenabian Rasulullah saw.

Para perawi Hadits seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Turmudzi, Abu Dawud, Ibnu Huzaimanh, Ibnu Hibban dan Muwaththa Imam Malik sesungguhnya merupakan penulis-penulis feature yang baik. Karenanya kitab-kitab kumpulan Hadits seperti kitab AL-Jami 'us-Shaheh dari Imam Bukhari sebenarnya kumpulan feature-feature yang Islami.

Lantas sekarang, feature Islami yang seperti apa bisa ditulis? Jawabannya sangat sederhana. Kita kembali melihat kepada jenis-jenis feature. Pada dasarnya seluruh jenis feature itu dapat dipilih untuk dijadikan feature yang bernuansa dakwah.

Feature mengenai kisah seseorang (biografi) dapat dipilih untuk menulis biografi para ulama dan pemuka-pemuka Islam terkenal, yang telah mengorbankan serta mengabdikan kehidupannya bagi syiar Islam. Feature sejarah dapat dipilih untuk menulis sejarah-sejarah yang berkaitan dengan perjuangan dan pengembangan Islam. Misalnnya, sejarah perjuangan para Wali dalam menyebarluaskan agama Islam kepada penduduk di Pulau Jawa.

Feature mengenai perjuangan kehidupan, dapat dipilih bila kita ingin menulis feature tertang perjuangan kehidupan seorang ulama, kyai atau pemuka Islam. Misalnya, Perjuangan kehidupan seorang ulama yang menghadapi banyak tantangan ketika berupaya menyadarkan suatu kelompok masyarakat di kawasan terpencil tentang kebenaran yang diberikan Islam. Pada dasarnya tak ada satu sisi kehidupan pun yang tidak dapat disentuh oleh penulisan feature yang Islami, bila kita memang ingin melakukannya.

Sumber : dari berbagai sumber

One Response so far.

Leave a Reply

 
Ahmadiyahjabar © 2014 | Designed By Blogger Templates