Advertise

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Kamis, 30 Juli 2015

Sikap Ahok Yang Islami Seharusnya Di Ikuti Oleh Aheryawan

0 komentar
Seharusnya Aher Lebih Islami daripada Ahok yang menunjukan Toleransi Beragama. Soal Rumah Jemaat Ahmadiyah Disegel, Ahok: Kita Izinkan Ubah Peruntukkan.

Mengutip Ayunda Windyastuti Savitri - detikNews Soal Rumah Jemaat Ahmadiyah Disegel, Ahok: Kita Izinkan Ubah Peruntukkan Foto: Mulya Nurbilkis Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) angkat bicara seputar penyegelan rumah milik Jemaat Ahmadiyah di kawasan Tebet. Ia memberikan penjelasan.

"Disposisi ke Penataan Kota, kita rapat pimpinan. Kita izinkan dia ubah peruntukan, jadi boleh rumah diubah peruntukan jadi tempat ibadah. Soal perselisihan sesat atau enggak sesat itu sesuatu yang berbeda," ujar Ahok memberikan tanggapannya di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (15/7/2015).

"Kita negara nggak ikut mencampuri urusan itu. Secara konstitusi nggak mencampuri itu," imbuhnya.
Menurut Ahok, tidak ada alasan baginya untuk membatasi seseorang dalam menjalankan ibadah agama. Oleh karenanya, dia tidak ingin alasan tersebut digunakan untuk penyegelan sebuah rumah. "Prinsip kami semua orang berhak menjalankan kepercayaannya masing-masing  kan di dalam undang-undang diatur kan kepercayaan dari masing-masing ada," terang dia.

"Boleh dong harusnya, kalau dia selisih paham dia nggak menyebarkan saja menurut saya gitu loh. Kalau dia menyebarkan urusannya kena misalnya MUI atau apa tapi kalau soal ibadah kan ada haknya dia," lanjut dia.

Mantan Bupati Belitung Timur tersebut menyarankan apabila sang pemilik rumah, Diantoro, merasa keberatan dengan penyegelan untuk menemui langsung Wali Kota Jakarta Selatan. Ahok justru menyoroti banyaknya rumah yang tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) resmi namun tetap dibiarkan.

"Ketemu sama Wali Kota, saya bilang kalau misalnya segel alasannya apa. Saya bilang banyak sekali rumah ibadah di jakarta juga tidak ada IMB, kenapa nggak disegel?" tanya Ahok. "Negara ini tidak didirikan berdasarkan mayoritas minoritas, nggak ada. Negara ini dasarnya konstitusi. Itu saja," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, rumah milik Diantoro yang merupakan Jemaat Ahmadiyah di Jl Bukit Duri Tanjakan Batu No 13, RT 002/008, Kelurahan Bukit Duri, Tebet disegel pada Rabu (8/7) lalu pukul 07.40 WIB. Penyegelan dipimpin oleh Kesbangpol Walikota Jakarta Selatan, Supriadi.

"Penyegelan dimaksudkan untuk menciptakan kehidupan beragama yang kondusif di Kelurahan Bukit Duri dan Kecamatan Tebet. Pukul 07.53 WIB dilanjutkan dengan pemasangan papan segel yang berisikan bangunan karena tidak sesuai dengan penggunaannya sesuai dengan Peraturan Gubernur Prov. DKI Jakarta No 128 Tahun 2012," kata Kasi Humas Mapolsek Tebet, Aiptu Recky Tansil dalam keterangannya.

Selain dari pihak Wali Kota Jaksel, kepolisian dari Polsek Tebet, Mapolres Jaksel, Satpol PP dan Brimob turut membantu penyegelan rumah tersebut. Dalam penyegelan ini tidak ada aktivitas penolakan dari Jemaat Ahmadiyah. (aws/aan).
Read more...
Rabu, 29 Juli 2015

Pentingnya Shalat Jumat Untuk Umat Muslim, Sehingga Harus Meninggalkan Jual Beli

0 komentar
Pentingnya Shalat Jumat Untuk Umat Muslim, Sehingga Harus Meninggalkan Jual Beli.
PENTINGNYA SHALAT JUMAT.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ
الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ
ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ () فَإِذَا قُضِيَتِ
الصَّلاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الأرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ
وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ()

"Hai, orang-orang yang beriman ! Apabila dipanggil untuk Shalat pada"
hari Jumat. maka bersegeralah untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah
jual-beli. Hal demikian adalah lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui. Dan, apabila telah diselesaikan Shalat, maka bertebaranlah
kamu di bumi dan carilah karunia Allah, dan ingatlah kepada Allah
banyak-banyak, supaya kamu mendapat kebahagiaan. [Al-Jumua'ah,
62:10-11].

Bulan Ramadhan segera berakhir. Di beberapa tempat, hari ini adalah
hari terakhir berpuasa sementara di tempat lainnya, besok baru
merupakan hari terakhir berpuasa. Dan dengan demikian bilangan hari
berpuasa akan terpenuhi. Banyak di antara kita telah meraih karunia
dalam bulan Ramadhan dan telah merasakan pengalaman kerohanian yang
baru. Sekarang, doa dan usaha hendaklah dilakukan untuk menjadikan
pengalaman kerohanian ini bagian dari kehidupan kita dan segala
langkah yang diambil menuju Allah Ta'ala selama bulan Ramadhan
hendaklah tidak cukup berhenti di situ saja melainkan senantiasa terus
maju dan berkembang. 

Semoga setiap langkah kita dapat menarik
keberkatan-Nya yang tak terbatas. Sekarang adalah hari Jumat, suatu hari dimana kebanyakan kita secara dawam menunaikan Shalat Jumat namun ada juga banyak orang yang hanya
mementingkan Shalat Jumat terakhir dalam bulan Ramadhan. 

Jemaat kita sedang berkembang di seluruh dunia dan orang-orang dari berbagai
lapisan masyarakat sedang masuk ke dalam Jemaat serta amalan mereka
sebelumnya meninggalkan sebuah kesan. Akan ada beberapa orang yang
akan memberikan perhatian khusus kepada Jumat terakhir di bulan
Ramadhan serta menganggap bahwa menghadiri Shalat Jumat pada hari
Jumat terakhir di bulan Ramadhan ini yang disebut Jumatul Wida (Jumat
Perpisahan/terakhir, konsep non Ahmadi). 

Akan menjadi sarana memperoleh keselamatan dari segala dosa sepanjang tahun dan mungkin
dengan melaksanakan Shalat Jumat pada kesempatan ini akan memenuhi
segala kewajibannya sepanjang tahun. Meskipun hanya ada segelintir orang yang beranggapan demikian, saya (Hadhrat khalifatul masih v) tetap mengingatkan mereka bahwa
menghadiri Shalat Jumat pada kesempatan seperti ini tidaklah berarti
telah memenuhi tujuan hidup kita.  

Hal ini jelas terlihat dari sabda Hadhrat Rasulullah saw bahwa hanya menghadiri Shalat Jumat terakhir dalam bulan Ramadhan bukanlah sumber keselamatan kita. Para generasi
muda kita dan mereka yang lalai menghadiri Shalat Jumat hendaknya
senantiasa mengingat bahwa mungkin ada suatu konsep Jumatul Wida di
kalangan non-Ahmadi namun sesuai dengan ajaran-Nya dan Hadhrat
Rasulullah saw, para Ahmadi hendaknya tidak memegang konsep seperti
ini. 

Memang, jika seseorang menghadiri Shalat Jumat pada kesempatan
ini dengan perhatian khusus dan fokus untuk membersihkan dirinya dari
segala kelemahan sejak hari ini, maka barulah hari ini dan Jumat ini
menjadi sangat berarti. Kesempatan untuk menciptakan perubahan suci
ini akan menjadi Lailatul Qadr baginya; dimana ia akan masuk ke dalam
cahaya setelah kegelapan malam. 

Sebagaimana yang dijelaskan pada Khutbah Jumat yang lalu, Hadhrat Masih Mau'ud as menguraikan bahwa Lailatul Qadr juga merupakan saat pensucian bagi seseorang ketika ia
berpaling kepada Allah Ta'ala.

Ayat yang disebutkan di atas menjelaskan bahwa Allah Ta'ala telah
menekankan untuk menghadiri Shalat Jumat dengan ketakwaan dan
mengesampingkan hal-hal lainnya. Tidak ada disebutkan secara khusus
tentang Shalat Jumat di bulan Ramadhan atau bahkan tentang Shalat
Jumat terakhir di bulan Ramadhan. 

Bahkan, pentingnya Shalat Jumat disebutkan tanpa pengecualian dan dikatakan untuk meninggalkan segala bisnis pada hari tersebut dan menghadiri Shalat Jumat seraya
menekankan bahwa menghadiri Shalat Jumat merupakan suatu aspek penting
dalam keimanan. 

Mereka yang tidak menghadiri Shalat Jumat tanpa adanya
suatu alasan yang dapat diterima hendaknya memikirkan keimanan mereka.
Mereka yang terlambat untuk melaksanakan Shalat Jumat pun hendaknya
memikirkan hal ini. Mereka hendaknya menyelesaikan pekerjaan mereka di
waktu yang tepat sehingga dapat menghadiri Shalat Jumat.

Setiap orang mengetahui waktu-waktu shalat. Di negara-negara eropa,
orang-orang hendaknya menyisihkan waktu untuk perjalanan dan sadar
akan kemacetan dan waktu yang dibutuhkan untuk parkir mobil. Hadhrat
Rasulullah saw bersabda bahwa mereka yang pertama menghadiri Shalat
Jumat layak memperoleh banyak pahala. 

Beliau saw bersabda bahwa pada hari Jumat, para malaikat berdiri di setiap pintu mesjid dan menulis
nama-nama mereka yang datang pertama kali ke mesjid di bagian teratas
penghisaban serta mempersiapkan suatu daftar mereka yang datang ke
mesjid hingga saat imam selesai menyampaikan khutbahnya. 

Ini juga merupakan saat ketika para malaikat menutup daftarnya. Setiap orang
yang datang ke mesjid untuk mengingat Allah dapat meraih pahala.
Hadhrat Rasulullah saw secara khusus memberikan peringatan terhadap
yang tidak memberikan perhatian untuk melaksanakan Shalat Jumat.

Beliau saw juga bersabda bahwa barangsiapa yang secara sengaja
meninggalkan Shalat Jumat 3 kali, maka Allah Ta'ala telah mengunci
mata hatinya. Dengan demikian, tidaklah Allah Ta'ala di dalam Al-Quran dan tidak
pula Hadhrat Rasulullah saw memberikan penekanan pada Shalat Jumat
terakhir pada bulan Ramadhan. 

Bahkan, semua Shalat Jumat merupakan hal yang penting diperhatikan. Hadhrat Rasulullah saw bersabda bahwa Allah Ta'ala telah menjadikan Jumat sebagai Ied bagi kalian. Hendaknya
kalian membersihkan diri serta mempersiapkan diri pada hari tersebut. Hal ini menuntut agar kita meninggalkan segala sesuatunya pada hari.

tersebut dan berangkat ke mesjid. Hadis-hadis juga menunjukan bahwa
Shalat Jumat merupakan kewajiban setiap orang mukmin untuk
meningkatkan standar keimanan mereka. Begitu pula disebutkan berkenaan
dengan segala aspek negatif dari seseorang yang lalai terhadap hal
ini. Mereka perlu memberikan perhatian khusus terhadap hal ini dan
hendaknya mereka senantiasa mengintrospeksi diri berkenaan dengan hal
ini.

Islam bukanlah agama yang hanya menunjukan kekerasan; tidak hanya
tentang peringatan. Pada dasarnya, jika ada suatu alasan khusus maka
barulah seseorang boleh meninggalkan Shalat Jumat. Akan tetapi,
meninggalkannya tanpa suatu alasan tidak diizinkan. Hadhrat Rasulullah
saw bersabda bahwa Shalat Jumat merupakan kewajiban setiap muslim
dengan pengecualian bagi para budak, wanita, anak-anak dan orang
sakit.

Jika para wanita pergi ke mesjid untuk menghadiri Shalat Jumat,
maka itu merupakan suatu perbuatan yang baik namun bukanlah menjadi
suatu kewajiban bagi mereka. Beberapa wanita datang dengan anak-anak
mereka yang masih kecil yang dapat membuat kegaduhan. Para ibu yang
masih muda hendaknya tidak datang ke mesjid dengan anak-anak mereka
yang masih kecil karena mereka dapat mengganggu orang lain yang sedang
melaksanakan Shalat Jumat. 

Dan beberapa wanita yang sedang berhalangan
hendaknya tidak menghadiri Shalat Jumat. Memang, hanya menghadiri
Shalat Ied yang menjadi kewajiban bagi mereka bahkan bagi yang tidak
sedang melakukan Shalat pada hari tersebut.

Begitu pula para budak harus tunduk kepada majikannya. Pada dasarnya,
tidak ada seorang pun yang diperbudak pada hari-hari tersebut. Para
pekerja tidak termasuk ke dalam klasifikasi demikian terlepas dari
beberapa kasus tertentu dimana para majikan tidak mengizinkan mereka
untuk pergi dan tidak ada lagi sarana untuk mendapatkan rezeki serta
mengakibatkan bahaya kelaparan. Ini merupakan kondisi yang kritis.
Bagaimanapun juga, kondisi tersebut tidaklah umum terjadi jika para
majikan diberikan pemahaman agar mereka dapat memberikan izin pada
setiap hari Jumat. 

Banyak Ahmadi telah meninggalkan pekerjaanya dimana
mereka tidak memperoleh izin pada hari Jumat dan bahkan telah
memperoleh pekerjaan yang lebih baik dengan karunia Allah Ta'ala.
Hadhrat Rasulullah saw telah membawa hukum agama terakhir yang
paripurna dan lengkap. Beliau saw ingin melihat setiap pengikutnya
dengan standar kerohanian yang sangat tinggi. Beliau saw menekankan
bagaimana untuk menghindari dosa, bagaimana untuk meraih kedekatan
dengan Allah Ta'ala dan bagaimana untuk memenuhi tujuan hidup kita.
Hadhrat Rasulullah saw bersabda bahwa suatu Shalat hingga Shalat
berikutnya, suatu Jumat hingga Jumat berikutnya dan suatu Ramadhan
hingga Ramadhan berikutnya menjadi sarana penebusan dosa bagi
seseorang selama ia senantiasa menghindari dosa-dosa besar. 

Seseorang yang melaksanakan Shalat dan yang senantiasa memperhatikan Shalat
berikutnya yang ia harus terus laksanakan tidak akan terlibat dalam
hal yang penuh dosa dan tak wajar atau sesuatu yang akan merugikan
orang lain. Dan jika ia melakukannya, berarti Shalatnya bukanlah
Shalat yang sejati dan ia sedang melakukan dosa besar. Ia tidak
mendirikan Shalat bagi Allah Ta'ala serta tidak melakukannya dengan
mengingat dosa-dosanya. Shalat orang-orang seperti ini mengakibatkan
kehancurannya serta akan menimpa kembali kepada mereka sebagaimana
yang Al-Quran jelaskan.

Sebagaimana perhatian kita ditarik kepada kewajiban untuk melaksanakan
Shalat lima waktu, demikian pula perhatian kita juga ditarik kepada
Shalat Jumat. Ketakwaan yang diraih dengan menghadiri Shalat Jumat
hendaknya dijaga hingga Shalat Jumat berikutnya. Dalam situasi seperti
itu, suatu Jumat hingga Jumat berikutnya akan melepaskan seseorang
dari dosa dan menjadi sumber memperoleh ampunan-Nya.

Dengan demikian, pentingnya setiap Shalat Jumat pun disampaikan sebagaimana pentingnya
Ramadhan juga dinyatakan. Sungguh penting untuk memenuhi kewajiban
Shalat dan begitu pula penting untuk memenuhi kewajiban Shalat Jumat
dan kewajiban Ramadhan. Meraih karunia dengan melaksanakan semua hal
ini dengan kondisi tertentu senantiasa menyelamatkan seseorang dari
dosa dan meningkatkan ketakwaan. 

Dengan demikian, Allah Ta'ala memberikan kita bimbingan hidup setiap hari, setiap bulan dan setiap
tahun bagi reformasi kerohanian kita. Seseorang yang melampaui derajat
ini akan dianugerahi ampunan-Nya. Allah Ta'ala telah menempatkan Ramadhan sebagai sarana untuk
menciptakan perbaikan kerohanian di setiap tahun dan tidak hanya
terbatas pada Jumatul Wida saja. Karena untuk mencari karunia hari
Jumat, Hadhrat Rasulullah saw bersabda bahwa setiap Jumat merupakan
karunia dan sarana untuk memperoleh ampunan. 

Setiap Jumat hendaknya menjadi saksi di hadapan Allah Ta'ala bahwa seseorang melewati
hari-hari dengan rasa takut pada Allah Ta'ala dan tidak melakukan
hal-hal yang tidak diridhai Allah Ta'ala secara sengaja. Barulah
setiap Jumat akan menjadi saksi bahwa orang ini senantiasa berusaha
melewati hidupnya dengan rasa takut pada-Nya. 

Begitu pula, jika Shalat 5 waktu dilaksanakan untuk mencari keridhaan-Nya, mereka akan menjadi
saksi untuk mendukung kita dan hal tersebut sama dengan berpuasa
selama bulan Ramadhan. Inilah yang dimaksud dengan penebusan dosa
bahwa segala ibadah memberikan saksi untuk mendukung kita dan menjadi
sarana untuk memperoleh ampunan-Nya.

Seraya menyebutkan keindahan dan keutamaan hari Jumat, Hadhrat
Rasulullah saw bersabda bahwa hari Jumat merupakan hari terbaik di
antara hari-hari lainnya. Sampaikanlah shalawat sedalam-dalamnya pada
hari ini; shalawat yang disampaikan pada hari ini akan dipersembahkan
kepadaku. Tentu ini pun keberkatan hari Jumat lainnya. Tidak ada
disebutkan dimana pun bahwa shalawat yang disampaikan pada hari Jumat
terakhir di bulan Ramadhan ini akan dipersembahkan kepadaku.
Beruntunglah mereka yang meraih manfaat dari karunia ini.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَءَالِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ءَالِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَّجِيْدٌ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِ مُحَمَّدٍ كَمَا
بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمِ عَلَى ءَالِ إِبْرَاهِيْمِ إِنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Wahai Allah ! pada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad saw kirimlah
salam sejahtera, sebagaimana Engkau telah mengirim kesejahteraan pada
Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Engkau maha terpuji dan Maha mulia.
Wahai Allah ! berkatilah pada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah memberkati pada Ibrahim dan kepada keluarga
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha terpuji maha mulia.
Setiap orang hendaknya berusaha mencari keberkatan hari Jumat ini.
Allah Ta'ala menyatakan bahwa penuhilah kewajiban pada hari Jumat
seraya memperhatikan keutamaannya dan mengesampingkan segala
perjanjian dan urusan bisnis lainnya. 

Hal ini akan memberikan kalian faedah kerohanian. Kemudian untuk meraih faedah duniawi, maka
kembalilah kepada perjanjian dan urusan bisnis kalian setelah Shalat
dan carilah keberkatan-Nya. Sungguh, Allah Ta'ala akan memberkati
bisnis kalian. Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa sungguh Allah
Ta'ala lah yang senantiasa memberkati segala hal. Jika sedikit
pengorbanan waktu diberikan karena Allah Ta'ala pada hari Jumat, Dia
akan memberkati bisnis kalian. Dia memiliki segala kekuatan dan
memperbaiki segalanya. Dia akan memperbaiki kerugian serta akan
memberkatinya. Dengan demikian bagi seorang mukmin sejati yang
memperoleh rezeki juga merupakan keberkatan dari Allah Ta'ala.
Bekerjalah dengan keras untuk urusan bisnis kalian setelah Shalat
Jumat dan begitu pula ketika mengingat Allah Ta'ala dan melakukan
urusan duniawi kalian sesuai dengan kehendak ilahi.

Hendaknya tidak ada satu hal pun yang kalian lakukan yang bertentangan dengan kehendak
ilahi karena hal itu akan mengesampingkan dzikir ilahi. Sebagaimana
yang disebutkan pada Khutbah Jumat yang lalu, hendaknya kita sadar
bahwa apapun yang kita lakukan, Allah Ta'ala senantiasa melihat kita.
Hal ini akan memenuhi kewajiban untuk mengingat-Nya serta kewajiban
terhadap tanggung jawab kita.

Perhatian khusus perlu diberikan bahwa kita meninggalkan ibadah
Ramadhan baik hari ini maupun besok bukan berarti kita meninggalkan
ibadah Shalat Jumat. Jumat selanjutnya akan menjadi penting seperti
Jumat pada hari ini. Sementara itu, hendaknya kita berusaha untuk
menghilangkan kelemahan kita. Dengan demikian, kita akan mengucapkan
selamat tinggal terhadap kelemahan kita namun bukan mengucapkan
selamat tinggal terhadap hari Jumat! Kita hendaknya tidak berfikir
untuk mengucapkan selamat tinggal terhadap hari Jumat dan tidak pula
terhadap Ramadhan. Pikiran seperti itu akan membawa kita jauh dari
tujuan penciptaan kita. 

Dan seseorang yang jauh dari tujuan
penciptaannya berarti jauh dari ketakwaan dan seseorang yang jauh dari
ketakwaan tidak dapat meraih keberkatan Allah Ta'ala. Seolah-olah kita
sendiri membuang-buang sesuatu yang telah kita coba raih selama bulan
Ramadhan dan akan kosong dari kesuksesan dan kemakmuran yang telah
Allah Ta'ala janjikan dengan datangnya Ramadhan.

Allah Ta'ala telah berfirman bahwa akibat dari berpuasa di bulan
Ramadhan adalah tumbuhnya ketakwaan. Pada hari ini, kita perlu
merenungkan apakah kita telah meraih hal ini atau belum atau paling
tidak apakah kita telah mengambil langkah ke arah itu. Apakah kita
telah berjanji untuk tetap kokoh terhadap apapun yang kita raih selama
Ramadhan dan apakah kita akan berupaya semakin jauh untuk
meningkatkannya.

Hadhrat Masih Mau'ud as bersabda bahwa bacalah Al-Quran lagi dan lagi
dan buatlah daftar mengenai apa-apa yang dilarangnya. kemudian
berusahalah dengan pertolongan ilahi dan karunia-Nya untuk menghindari
segala penyakit rohani. Ini merupakan tahapan pertama ketakwaan. Hanya
ini saja tidaklah cukup untuk meraih keridhaan ilahi. Memang,
keburukan hendaknya dihindari dan digantikan dengan amalan baik; tidak
akan ada ketulusan tanpa hal ini. 

Seseorang yang bangga bahwa ia tidak melakukan suatu keburukan apapun merupakan seorang yang bodoh. Islam tidak membawa manusia ke tahapan ini dan kemudian berhenti; pada
dasarnya, ketakwaan tersebut menginginkan manusia untuk memenuhi
keduanya, yakni, secara sempurna meninggalkan keburukan dan
mengamalkan kebaikan dengan ketulusan yang sempurna. 

Keselamatan tidak dapat diraih tanpa kedua aspek ini. Ramadhan ini, Jumat ini dan ibadah kita hendaknya membuat kita sadar bahwa sementara kita telah meninggalkan keburukan sebagai tahapan
pertama ketakwaan, kita juga harus naik ke tahapan ketakwaan selanjutnya dan memenuhi segala amalan baik dengan ketulusan yang sempurna. 

Hendaknya kita tidak merasa bangga bahwa kita telah dawam dalam Shalat namun setelah Shalat, kita mulai mengkritik orang lain atau membicarakan masalah-masalah yang tidak ada kaitannya dengan ketakwaan. Jika begitu, kita bahkan tidak akan sampai ke tahapan
pertama ketakwaan! Hadhrat Rasulullah saw bersabda bahwa ada suatu masa dalam hari Jumat
dimana doa akan diterima. 

Kita hendaknya secara khusus berdoa agar kita meninggalkan Ramadhan ini dengan secara utuh melepaskan segala keburukan dan melakukan amal shaleh dengan ketulusan dan sepenuhnya
berjalan di atas ketakwaan. Semoga kita dapat memenuhi tujuan kedatangan Hadhrat Masih Mau'ud as dan membawa ajaran Islam yang indah ke seluruh pelosok dunia serta menyampaikan kepada mereka bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yang menghubungan manusia dengan Tuhan
Yang maha Hidup dan inilah agama yang menarik perhatian kita terhadap cara yang terbaik bagaimana saling memenuhi hak-hak orang lain.

Semoga Allah Ta'ala memungkinkan kita untuk melakukan hal ini! Semoga
Allah Ta'ala menghilangkan beban para Ahmadi yang dilanda kesulitan
dan semoga Dia menghilangkan kekhawatiran mereka. Semoga Allah Ta'ala
memungkinkan umat muslim untuk mengenal Imam Zaman dan mengobati rasa
sakit dan masalah mereka! Semoga Allah Ta'ala menghentikan mereka dari
kekejaman yang sedang mereka lakukan terhadap yang lain sehingga Islam
dapat memanifestasikan kemuliaan sejatinya di setiap negara muslim!

Ringkasan Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu'minin, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad
Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta'ala binashrihil 'aziiz
17 Juli 2015 di Masjid Baitul Futuh, London, UK.
Penerjemah: Hafizurrahman
Read more...
Selasa, 28 Juli 2015

Mari Berusaha dari diri sendiri Menjadi Muslim Yang Islami

0 komentar
ANALISA atau FAKTA negara islami. Analisa ini benar tapi mungkin menyakitkan Indonesia. Mari mulai dari diri sendiri menjadi muslim yang islami.

"Renungan untuk yang selalu menganggap dirinya sebagai Muslim."
SYAIKH Muhamad Abduh, ulama besar dari Mesir pernah geram terhadap dunia Barat yang mengganggap Islam kuno dan terbelakang. 

Kepada Renan, filsuf Perancis, Abduh dengan lantang menjelaskan bahwa agama Islam itu hebat, cinta ilmu, mendukung kemajuan dan lain sebagainya. Dengan ringan Renan, yang juga pengamat dunia Timur Tengah mengatakan (kira-kira begini katanya), "Saya tahu persis kehebatan semua nilai Islam dalam Al-Quran. Tapi tolong tunjukan satu komunitas Muslim di dunia yang bisa menggambarkan kehebatan ajaran Islam". Dan Abduh pun terdiam. 

Satu abad kemudian beberapa peneliti dari George Washington University ingin membuktikan tantangan Renan. Mereka menyusun lebih dari seratus nilai-nilai luhur Islam, seperti kejujuran (shiddiq), amanah, keadilan, kebersihan, ketepatan waktu, empati, toleransi, dan sederet ajaran Al-Quran serta akhlaq Rasulullah Saw.

Berbekal sederet indikator yang mereka sebut sebagai islamicity index mereka datang ke lebih dari 200 negara untuk mengukur seberapa islami negara-negara tersebut. Hasilnya ? Selandia Baru dinobatkan sebagai negara paling Islami. Indonesia ? Harus puas di urutan ke 140. Nasibnya tak jauh dengan negara-negara Islam lainnya yang kebanyakan bertengger di rangking 100-200.

Apa itu islam ? Bagaimana sebuah negara atau seseorang dikategorikan islami ? Kebanyakan ayat dan hadis menjelaskan Islam dengan menunjukkan indikasi-indikasinya, bukan definisi. Misalnya hadis yang menjelaskan bahwa "Seorang Muslim adalah orang yang di sekitarnya selamat dari tangan dan lisannya" itu indikator.

Atau hadis yang berbunyi, "Keutamaan Islam seseorang adalah yang meninggalkan yang tak bermanfaat". "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hormati tetangga ... Hormati tamu ... Bicara yang baik atau diam". Jika kita koleksi sejumlah hadis yang menjelaskan tentang islam dan iman, maka kita akan menemukan ratusan indikator keislaman seseorang yang bisa juga diterapkan pada sebuah kota bahkan negara. 

Dengan indikator-indikator di atas tak heran ketika Muhamad Abduh melawat ke Perancis akhirnya dia berkomentar, "Saya tidak melihat Muslim di sini, tapi merasakan (nilai-nilai) Islam, sebaliknya di Mesir saya melihat begitu banyak Muslim, tapi hampir tak melihat Islam". 

Pengalaman serupa dirasakan Professor Afif Muhammad ketika berkesempatan ke Kanada yang merupakan negara paling islami no 5. Beliau heran melihat penduduk di sana yang tak pernah mengunci pintu rumahnya. Saat salah seorang penduduk ditanya tentang hal ini, mereka malah balik bertanya, "mengapa harus dikunci ?" Di kesempatan lain, masih di Kanada, seorang pimpinan ormas Islam besar pernah ketinggalan kamera di halte bis. 

Setelah beberapa jam kembali ke tempat itu, kamera masih tersimpan dengan posisi yang tak berubah. Sungguh ironis jika kita bandingkan dengan keadaan di negeri muslim yang sendal jepit saja bisa hilang di rumah Allah yang Maha Melihat. Padahal jelas-jelas kata "iman" sama akar katanya dengan aman. Artinya, jika semua penduduk beriman, seharusnya bisa memberi rasa aman. Penduduk Kanada menemukan rasa aman padahal (mungkin) tanpa iman. Tetapi kita merasa tidak aman di tengah orang-orang yang (mengaku) beriman. 

Seorang teman bercerita, di Jerman, seorang ibu marah kepada seorang Indonesia yang menyebrang saat lampu penyebrangan masih merah. "Saya mendidik anak saya bertahun-tahun untuk taat aturan, hari ini Anda menghancurkannya. Anak saya ini melihat Anda melanggar aturan, dan saya khawatir dia akan meniru Anda". Sangat kontras dengan sebuah video di Youtube yang menayangkan seorang bapak-bapak di Jakarta dengan pakaian jubah dan sorban naik motor tanpa helm. Ketika ditangkap polisi karena melanggar, si Bapak tersebut malah marah dengan menyebut-nyebut bahwa dirinya kiyai.

Mengapa kontradiksi ini terjadi ?
Syaikh Basuni ulama Kalimantan pernah berkirim surat kepada Muhamamd Rashid Ridha ulama terkemuka dari Mesir. Suratnya berisi pertanyaan: "Limadza taakhara muslimuuna wataqaddama ghairuhum ?", mengapa muslim terbelakang dan umat yang lain maju? 

Surat itu dijawab panjang lebar dan dijadikan satu buku dengan judul yang dikutip dari pertanyaan itu. Inti dari jawaban Rasyid Ridha, Islam mundur karena meninggalkan ajarannya, sementara Barat maju karena meninggalkan ajarannya. 

Umat Islam terbelakang karena meninggalkan ajaran iqra (membaca) dan cinta ilmu. Tidak aneh dengan situasi seperti itu, Indonesia saat ini menempati urutan ke- 111 dalam hal tradisi membaca. Muslim juga meninggalkan budaya disiplin dan amanah, sehingga tak heran negara-begara Muslim terpuruk di kategori low trust society yang masyarakatnya sulit dipercaya dan sulit mempercayai orang lain alias selalu penuh curiga. Muslim meninggalkan budaya bersih yang menjadi ajaran Islam, karena itu jangan heran jika kita melihat mobil-mobil mewah di kota-kota besar tiba-tiba melempar sampah ke jalan melalui jendela mobilnya. 

Siapa yang salah ?
Mungkin yang salah yang membuat survey. Seandainya keislaman sebuah negara itu diukur dari jumlah jama'ah hajinya pastilah Indonesia ada di ranking pertama.

Wallahualam bishowab .....
Read more...
Senin, 27 Juli 2015

Apakah ISIS itu nyata? Apakah ada Fakta Tentang ISIS?

0 komentar
Fakta Sesungguhnya tentang ISIS dan Bagaimana solusi menghentikan lSIS.

Bagaimana sebuah kelompok besar penghancur radikal dengan ideologi yang merusak tiba tiba muncul dan mendapatkan pengaruh yang kuat dalam kurun waktu yang singkat? Jawabannya sungguh tragis tetapi harus kita terima apabila kita berharap untuk menghentikan gerakan ISIS. Banyak yang menyatakan bahwa ISIS hanyalah semacam gambaran praktis dari doktrin Islam. Pernyataan seperti  ini sangat tidak benar dan membahayakan publik.

Jika tujuannya adalah menghentikan pergerakan dan penyebaran ISIS, penting untuk melihat analisis data empiris- bahwa ISIS dan kelompok radikal yang simpati dengan mereka sama sekali tidak menggambarkan Islam. Seperti, jurnalis Al Jazeera, Mehdi Hasan yang mengutip laporan rahasia MI5 menyebutkan bahwa ISIS itu:

"Jauh dari kata relijius. Seluruh orang yang terlibat pada teroris itu sedikit melaksanakan perintah agama, seperti tidak mengenal agamanya." Analis dari MI5 menemukan sedikitnya jumlah yang benar2 mengenal agamanya, dan banyaknya jumlah anggota yang merupakan pengguna narkoba, peminum alkohol, dan penyewa pelacur. 

Analis menyimpulkan " Jika benar ISIS adalah kelompok yang didasari agama yang kuat, seharusnya mereka bergerak menentang kekerasan" Menyambung dari hasil analisis MI5, Prof. Phyllis Chester membuat tulisan mengenai Pengutukan Islam dan Muslim terhadap Pornografi, dan mencontohkan hal yang sebaliknya pada muslim radikal yang memiliki obsesi terhadap pornografi seperti Osama bin Laden, Anwer al- Allwaki, teroris 9/11, dan tentu saja ISIS.

Semakin tidak wajar apabila ISIS dianggap islami bila melihat kemunafikan para radikal tersebut. Jika kita menggambarkan ISIS tidak islami, dan juga virus yang ditularkannya, maka akan semakin jelas.  Virus seperti menculik, memperkosa, melacur, atau membunuh, ISIS akan melakukan apapun demi bertahan dan berkembang.

ISIS bukanlah kelompok kekerasan yang muncul tiba tiba. Presiden Obama berkata, "ISIS adalah hasil perkembangan yang tumbuh dari Al Qaeda, akibat invasi kita ke Iraq, konsekuensi yang tidak diinginkan. Untuk itu kita harus membiasakan untuk membidik sebelum menembak."

Memang ISIS baru muncul di media sebagai berita utama pada musim semi tahun 2014, tetapi ketidakadilan Blok Barat juga terlinat didalamnya jauh sebelum itu. Virus tadi ditanamkan pada tahun 1980 oleh CIA. Ketika CIA membuat dan melatih para radikal untuk berperang di perang proksi kita. 

Kemudian virus itu diperkuat oleh mereka yang mempelajari buku buku tentang radikalisasi dan terorisme. Lalu Amerika Serikat semakin mendukung hal ini ketika mereka membiayai kediktatoran Saddam Hussein. Kemudian menjadi tak terkendali saat Perang Iraq, dimana Amerika Serikat memimpin koalisi 36 negara untuk mengebom dan menghancurkan sebuah negara dan seorang diktator yang dibangun dan diperkuat sebelumnya, hingga mengorbankan beratus-ratus ribu penduduk sipil.

Kata-kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di tahun 2002 ,"Jika kalian menurunkan rezim pemerintah Saddam, saya menjamin, akan ada keberuntunan yang sangat positif untuk Iraq" menjadi bualan belaka. Karena tragisnya, ISIS lah hasil salah satu dari "Keberuntunan yang sangat positif" itu.
Maka, melihat ISIS hanya dari setahun terakhir, lalu mengacuhkan bertahun-tahun ketidakadilan kekuatan Blok Barat dan komunitas internasional kepada Iraq, adalah suatu kesalahan yang besar.
Tetapi ini bukanlah akhir cerita. 

Melihat ketidakadilan Blok Barat hanyalah satu bagian dari rumus dalam memahami dan mengalahkan ISIS. Janganlah melupakan keterlibatan dari beberapa pemerintahan Muslim.
Hal kunci untuk menyembuhkan virus apapun adalah mememukam asal muasalnya. Lalu asal muasal ISIS sebenarnya adalah jauh sebelum ketidakadilan Blok Barat dan inilah juga yang menyebabkan ketidakadilan tumbuh subur. Kevin McDonald, jurnalis The Guardian mencatat:

Ketika dia berpidato pada bulan Juli di Mesjid Besar Mosul untuk mendeklarasikan pembuatan negeri Islami dengan dia sendiri khalifahnya, Abu Bakar al-Baghdadi mengutip banyak dari pemikir Indian/Pakistani Abul A'la Maududi, penemu Jamaat-e-Islami pada tahun 1941 dan merupakan penemu istilah negara Islami.

Maududi mendukung pandangan kekerasan dan fasis yang belum pernah ada dalam sejarah Islam. Dalam pandangan Maududi dalam menyebarkan Islam, Maududi menyalahkan semua pandangan selain pandangan dia. Dia menulis di bukunya Jihad in Islam:

Islam ingin menghancurkan semua Negara dan Pemerintahan di muka bumi yang bertentangan dengan ideologi dan program Islam. Tujuan dari Islam adalah untuk mendirikan Negara dengan ideologi dan program berbasis Islam, tidak melihat negara mana yang pejabatnya orang Islam atau negara mana yang melemahkan proses pendirian negara Islam.

Padahal, Semua setuju bahwa pendidikan Maududi hanyalah sebatas SMA. Dia tidak memiliki pendidikan akademis tentang Islam, beasiswa Arabic, Pelajaran Hadis, Pelajaran Al Quran, atau sejarah Islam. Tapi tetap saja, ideologi "Ilmuwan" al-Baghdadi menjadi landasan pergerakan ISIS . Betapa bahayanya apabila kita percaya bahwa ISIS menggambarkan ajaran Islam yang terdidik dengan baik.  Siapapun, dimanapun, yang mempromosikan  ISIS karena ajaran mereka Islami, bukan karena ajaran mereka yang sangat tidak Islami, berarti membuat nama buruk bagi berjuta-juta Muslim di dunia yang sejatinya mengutuk ISIS.

Keterlibatan beberapa pemerintahan Muslim dalam memperkuat ISIS – sambil dibelakangi oleh Blok Barat – adalah dengan mengimplementasikan idelogi Maudidian. Akibatnya adalah, mereka membuat atmosfer kecerendungan untuk mengikui ideologi ISIS, contoh Pakistan dan Saudi Arabia yang memberlakukan hukuman mati untuk non-muslim dan penistaan agama, hukuman yang sama dilakukan ISIS.

Pemerintahan Syiria juga terus menerus menghukum dengan kekerasan dan ketidakadilan kepada penduduknya, dan ini menanamkan bibit bibit anggota baru ISIS. 2011 Arab Spring meninggalkan jutaan Muslim di Wilayah Afrika Utara dan Timur Tengah yamg memimpikan kepemimpinan yang adil, tetapi apa yang didapat?, tidak lain hanyalah kepemimpinan tirani, kesenjangan ekonomi, dan ketidakadilan sosial. Jadi, ISIS tidaklah mengimplementasikan Islam yang murni. Yang mereka implementasikan adalah Islam versi Maududi, seorang pria yang bahkan tidak terdidik prinsip dasar Islam.

Jadi inilah kenyataan tragis: ISIS muncul karena karena ketidakadilan Blok Barat dan ketidakadilan Pemerintahan Muslim. Maka dari itu, untuk menghentikan ISIS kita harua menghentikan tren ketidakadilan ini!.

Mirza Masroor Ahmad, pemimpin Komunitas Muslim Ahmadiyah dan Khalifah dari organisasi islam terbesar menawarkan solusi untuk menyelasaikan masalah ini ketika Beliau di simposium perdamaian internasional di Eropa minggu kemarin:

Akan jauh lebih efektif apabila kekuatan besar mendukung pemerintahan lokal dengan membangun rasa saling kerjasama dan saling percaya. Dengan begini, mereka dapat membuat strategi untuk menghentikan penyebaran ekstrimisme dan ideologi penuh kekerasan. Daripada melawan pemerintahan lokal dengan memberikan pelatihan militer dan senjata perang ke kelompok pemberontak. Kebijakan-kebijakan ini akan jauh mengobarkan konflik dan tensi yang ada di antara negara-negara.

Solusi ini membutuhkan Blok barat dan mayoritas Muslim untuk mengacuhkan masalah ekonomi seperti tanah kekuasaan dan minyak bumi lalu berfokus kepada hukum dan keadilan internasional. Maka, komunitas internasional harus bertindak cepat untuk melihat asal muasal ISIS sebagai organisasi politik yang ekstrimis, bukan organisasi Islam.

Para pemimpin Muslim harus mengembalikan kasih sayang dan keadilan kepada nilai moral dan agama dan menghilangkan interpretasi Kitab yang menhasilkan kekerasan, kebencian dan kerusakan. Nama baik Islam akan bersih apabila tragedi ISIS dibersihkan. Pembersihan dan pemurnian Islam ini akan menghasilkan orang orang yang mengadopsi hidup penuh doa, cinta,dan kasih sayang. Inilah takdir sejati Islam.

Sumber : The Inconvenient Truth About ISIS
Read more...
Sabtu, 25 Juli 2015

Apakah Penentangan Terhadap Ahmadiyah, Sebagai Konspirasi Global?

0 komentar
Penentangan terhadap ahmadiyah tidak lebih dari skenario konspirasi internasional kaum orientalis barat yang tidak menginginkan Islam menjadi suatu kekuatan besar dunia.
Sebagaimana diketahui terdapat 3 kekuatan Islam di dunia, yaitu Sunni, Syiah dan Ahmadiyah (3 kelompok kekuatan mainstream Islam yang besar secara internasional).    

"Kaum Barat" telah berhasil memporak porandakan Sunni dan Syiah shgga 2 (dua) kelompok Islam tersebut tidak habis habisnya selalu bertikai. Namun tidak dengan Ahmadiyah yang tidak memiliki orientasi politik dan kekuasaan dalam strategi dakwahnya. Ahmadiyah tidak pernah terprovokasi untuk membalas setiap serangan sesuai dengan motto "Love for All, hatred for none".

Islam yang selalu mengedepankan kedamaian. Hal inilah yang membuat "kaum barat" mempunyai cara lain untuk menghambat laju perkembangan Ahmadiyah di seluruh dunia. Setidaknya ada 3 hal yang membuat Ahmadiyah harus di hambat.

1. Sistem Khilafat, sejarah mencatat sistem Khilafat yang membuat Islam bertumbuh pesat di jaman awalin dan saat ini hanya Ahmadiyah yang mengusung sistem Khilafat dalam dakwahnya.
2. Militansi anggotanya yang membuat ahmadiyah bisa berkembang di hampir seluruh negara negara di dunia. 

3. Sistem Keuangan yang transparan dan akuntabel dengan pola infaq shadaqoh, yang memungkinkan menghapus sistem riba di masa depan.                                       

Bagaimana mereka menghambat perkembangan Ahmadiyah?? Salah satunya Mereka berkonspirasi dengan Saudi Arabiyah.

Setidaknya ada 3 alasan mereka berkonspirasi dengan Saudi Arabiah ;
1. Saudi Arabiah merupakan poros Islam dunia sebagai tempat qiblat kaum muslimin dunia, sehingga dengan fatwa yang berasal dari Arab Saudi diharapkan diikuti oleh umat muslim lainnya. 

2. Ambisi Saudi Arabiah (kaum wahabi) untuk menjadi pimpinan Islam dunia. 

3. Saudi Arabiah, merupakan negara yang sangat setia kepada dunia barat, sejarah mencatat negara Saudi Arabiah merupakan bentukan tentara sekutu yang bersama "kaum wahabi" (telah berhasil menggulingkan "Bani Hasyim" sang penjaga kota suci Makkah dn Madinah terakhir dari suku Quraish), yang kemudian dibuat Perjanjian Jeddah tahun 1925 antara "kaum wahabi" Saud bin abdul Wahab dengan tentara sekutu (yang setelah perjanjian itu sebagai kompensasi pendirian kerajaan Saudi Arabiah masuk british oil, aramco dll untuk mengelola hasil alam minyaknya). 

Sebelum tentara sekutu menginfiltrasi jazirah Arab, kaum wahabi tinggal terasing di gurun gurun dan kemudian dipersenjatai oleh tentara sekutu untuk menggulingkan Bani Hasyim (melalui perjanjian Darrin tahun 1917). Alasan itulah yang membuat Saudi Arabiah dipilih untuk menghambat Ahmadiyah (terbukti terbongkarnya dokumen oleh wikileaks bhw Arab Saudi berada di belakang aksi anti ahmadiyah di indonesia).                                                             

Puncaknya tahun 1970-an, mereka membuat skenario untuk mengadakan konferensi OKI di Kota Makkah tahun 1974. Melalui 3 org deklaratornya yaitu Pangeran Faisal, Idi Amin dn Ali Butho, mereka merencanakan salah satu butir kesepakatan konferensi OKI tersebut adalah Me-non Muslim-kan Ahmadiyah. Namun hal itu gagal disepakati karena banyak negara yang tidak setuju adanya butir kesepakatan itu (termasuk wakil Indonesia Bpk Adam Malik yang tdk setuju). Pada akhirnya 3 deklarator tsb terkena Azab dari Allah, mati secara mengenaskan (naudzubillah).              

Butir kesepakatan "Me-non Muslim-kan" Ahmadiyah yang gagal disahkan pada Konferensi Oki tsb kemudian secara sepihak dijadikan "Fatwa" oleh Majelis Ulama Saudi Arabiyah "Rabitha Alam Islamy", yang sampai saat ini dijadikan rujukan oleh negara2 di seluruh dunia untuk menghambat Ahmadiyah. (Namun sayang negara negara yang menjadikan  Fatwa ini sebagai dasar Me-non muslim-kan Ahmadiyah tidak menyadari skenario konspirasi Internasional di balik semua ini), mereka hanya melihat Saudi Arabiyah sebagai Poros Islam dan semua produk Fatwa dari Saudi Arabiyah merupakan Produk yang Islami tanpa tabayun dan mempelajari terlebih dahulu).

Dan bagi Indonesia dapat menilai bahwa selain bocoran dari wikileaks yang menyebutkan Saudi Arabiyah di belakang yang anti ahmadiyah, kaum ulama yang menentang Ahmadiyah pun berlatar belakang Arab Saudi (mantan menag SDA, Habib rizieq dll).  

Saat ini, setelah upaya menghambat Ahmadiyah "masih gagal", mereka kemudian menciptakan sistem ke-Khilafatan tandingan "ISIS" yang tujuannya adalah menciptakan image ke seluruh dunia bahwa Sistem Khilafah yang didambakan oleh umat muslim dunia utk penciptaan kemenangan Islam adalah berdarah darah, penuh radikalisme sehingga tidak ada kesan postif tentang citra Khalifah tersebut, yang diharapkan oleh mereka berdampak pula terhadap image dunia kepada Sistem Ke-Khalifaan yang sedang di jalankan oleh Ahmadiyah sehingga mereka pun berharap dunia juga antipati terhadap sistem ke-Khalifaan Ahmadiyah.

Allahumma dih Kaumi fa innahum laa ya'lamun..
Wallahu alam bissawab.

oleh Yadi S.W
Read more...

Ahok Izinkan Rumah Ahmadiyah Alih Fungsi Jadi Masjid Tempat Ibadah

0 komentar
Ahok Izinkan Rumah Ahmadiyah Ubah Peruntukan Jadi Tempat Ibadah.

Mengutip KOMPAS.com Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah menindaklanjuti permasalahan penyegelan tempat tinggal yang dijadikan tempat ibadah bagi jemaah Ahmadiyah. 
Cahya memutuskan tempat tinggal yang berlokasi di Tebet, Jakarta Selatan, itu bisa berubah peruntukan menjadi tempat ibadah Ahmadiyah.  

"Saya sudah disposisi ke Dinas Penataan Kota, kemarin disegel kan karena menyalahi tata ruang. Kami izinkan dia ubah peruntukan, jadi boleh rumah diubah peruntukan jadi tempat ibadah," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (15/7/2015). 

Basuki mengaku belum bertemu dengan pihak Ahmadiyah. Namun, ia telah memberi mandat Wali Kota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor untuk segera mencabut penyegelan rumah ibadah tersebut.

Basuki mengatakan, seharusnya di Jakarta banyak tempat ibadah yang juga disegel karena berdiri tidak menggunakan izin mendirikan bangunan (IMB).

Ia tidak mengkhawatirkan jika nantinya keputusannya ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat luas. 

"Kami sebagai negara enggak mau ikut mencampuri urusan itu dan secara konstitusi enggak mencampuri itu. Prinsip kami, semua orang berhak menjalankan kepercayaannya masing-masing karena di dalam undang-undang sudah diatur. 

Negara ini tidak didirikan berdasarkan mayoritas dan minoritas karena negara ini dasarnya konstitusi," kata Basuki.  

Dengan demikian, Basuki memastikan jemaah Ahmadiyah tetap dapat beribadah dengan tenang di tempat ibadahnya.

"Boleh dong (beribadah), asal dia (jemaah Ahmadiyah) enggak menyebarkan (aliran) saja. Menurut saya gitu lho. Kalau dia menyebarkan (aliran), urusannya sudah dengan agama. Kalau soal ibadah, mereka tetap punya hak," kata Basuki. 

Sebelum rumah ibadah itu disegel, Pemerintah Kota Jakarta Selatan telah mengeluarkan Surat Peringatan 1 yang menyatakan bahwa bangunan itu tak sesuai fungsi tentang rumah ibadah dan menyalahi tata ruang. 

Menyusul SP1 itu, SP2 dikeluarkan Pemkot Jaksel pada 3 Juli, dan akhirnya bangunan itu disegel pada 8 Juli 2015.
Read more...
Jumat, 24 Juli 2015

Rasulullah SAW Mengajarkan Rawatlah Rambutmu dan Aturlah

0 komentar
Rambut adalah perhiasan setiap insan terutama kaum hawa.


Rawatlah rambutmu dan aturlah dengan baik. (Ajaran Mulia Rasulullah Saw h.42).

Rasulullah Saw melarang mencabut uban, beliau bersabda: Ini merupakan pancaran wajah seorang muslim. (Ajaran Mulia Rasulullah Saw h.42).

Pd akhir jaman,kelak akan terdapat kaum yg patuh hny penampilannya sj sedangkan hatinya menolak (munafik).(Ajaran Mulia Rasulullah Saw h.42).

Hamba2 yg baik dr Tuhan Yang Maha Penyayang adl orang2 yg berjalan di muka bumi dgn rendah hati.. (Ajaran Mulia Rasulullah Saw h.43).

Penuhilah kebutuhan2-mu dgn (cara) kemuliaan, sebab segala sesuatu yg didapatkan, sesuai dgn ukurannya. (Ajaran Mulia Rasulullah Saw h.43).

Ajaran Islam mengharuskan seseorang untuk meninggalkan hal-hal yang tidak ada manfaatnya dan sia-sia. (Ajaran Mulia Rasulullah Saw h.43).

Barangsiapa yang dikaruniai kekayaan/kemakmuran oleh Allah maka ia harus menunjukkan kebesaran-Nya. (Ajaran Mulia Rasulullah Saw h.44).

Pada hari perhitungan kamu akan dipanggil namamu dan nama-nama bapakmu maka pilihlah nama-nama yang baik. (Ajaran Mulia Rasulullah Saw h.44).

Janganlah kamu melupakan keutamaan (untuk berbuat kebajikan) diantara sesamamu (Q.2:37). (Ajaran Mulia Rasulullah Saw h.44).

Setelah beriman kepada Allah, tingkatan yg paling utama selanjutnya adalah kebaikan terhadap orang lain. (Ajaran Mulia Rasulullah Saw h.44).

Semoga kita semua termasuk umat yg mengamalkan sunah nabi Muhammad SAW.
Read more...
 
Ahmadiyahjabar © 2014 | Designed By Blogger Templates