Advertise

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Selasa, 21 Juli 2015

Ahmadiyah Disayang Siapa? Amadiyah diserang Majelis Ulama Indonesia.

0 komentar
upaya serupa tak dilakukan pemerintah Saudi di tahun-tahun sebelumnya.

Serangan terhadap Ahmadiyah memang terus meningkat dan nyata-nyata didukung oleh MUI dan pejabat pemerintah di masa pra Jokowi.

Menteri Agama Suryadharma Ali yang kini tersangkut kasus korupsi di masa menjabat pernah menyatakan bahwa Ahmadiyah harus dibubarkan agar masalah tidak berlarut-larut.

Sampai saat ini ratusan jemaat Ahmadiyah masih hidup menderita di kamp Transito, Mataram, Nusa Tenggara Barat, setelah perkampungan mereka diluluhlantakkan kaum ekstremis. Pada Februari 2011,  tiga jemaat Ahmadiyah dibantai di Cikeusik, Tasikmalaya. Bahkan saat ini, masjid Ahmadiyah di Jakarta disegel atas perintah pemerintah daerah.

Pemerintah Saudi juga dikenal sangat murah hati menyalurkan uang untuk mempengaruhi kelompok-kelompok strategis.

Kedutaan Saudi diketahui membiayai renovasi masjid Universitas Indonesia di Salemba, Jakarta sehingga nampak megah. Namun di sisi lain, kerajaan Saudi mensyaratkan agar setiap penceramah yang akan tampil bicara di masjid tersebut – termasuk dalam Shalat Jumat – harus memperoleh persetujuan Kedutaan Saudi terlebih dahulu. Untuk kemurahan hati itu, Raja Abdullah almarhum memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Indonesia.

Dalam surat yang dibocorkan Wikileaks itu  juga terungkap bahwa Kerajaan Saudi mengucurkan dana ke berbagai suratkabar dan majalah Indonesia, dengan kisaran 3.000 dolar AS sampai 10.000 dolar AS per media.

Bahkan ada kalimat yang menunjukkan bahwa Kementerian Komunikasi dan Kebudayaan Saudi berusaha menyuap Kompas dan Jakarta Post dengan cara berlangganan secara massif kedua suratkabar tersebut.

Bila apa yang dibocorkan ini benar, peran pemerintah Saudi terhadap kondisi agama di Indonesia ini tentu memalukan.

Apalagi bila terbukti Saudi memang menyuap MUI, UI dan media massa.  Karena itu, masyarakat Indonesia nampaknya harus ekstra hati-hati dengan Kerajaan yang sering mengklaim diri sebagai Penjaga Islam ini.

(sumber: www.rabwah.net)
*Ade Armando adalah Pemimpin Redaksi Madina Online dan Dosen Komunikasi FISIP Universitas Indonesia

Leave a Reply

 
Ahmadiyahjabar © 2014 | Designed By Blogger Templates