Advertise

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Jumat, 10 April 2015

mari menuju kemenangan Ahmadiyah yang ke 126 tahun

0 komentar
5. Setelah Mia Masroor menyelesaikan gelar MSc, Beliau menyampaikan permohonan wakafnya kepada Kantor Tahrik Jadid, tapi Kantor Tahrik Jadid menolak permohonan wakaf beliau karena melihat basic pendidikan beliau MSc pertanian, mereka memberikan jawaban," Saat ini kantor kami tidak memerlukan waqif bidang pertanian, begitu juga Rabwah dan di sekolah-sekolah di Ghana pun tidak diajarkan subject mengenai pertanian.
Tapi memang Allah Ta'ala lah yang akan menerima wakaf beliau. Begitu kuatnya keinginan Mia Masroor untuk mewakafkan diri, Beliau terus berdoa dan akhirnya beliau mengirimkan permohonan wakafnya kepada Hadhrat Khalifatul masih Tsalits ra, lalu Huzur III pun meneruskan lagi permohonan Mia Masroor kepada Tahrik Jadid, lantas jawaban itu pulalah yang diterima oleh Hadhrat Khalifatul masih Tsalits ra, yakni kami tidak bisa menerima waqaf pemuda ini, mohon sampaikan kepadanya untuk mencari pekerjaan lain. Ketika jawaban ini sampai kepada Hadhrat Khalifatul Masih Tsalits ra, beliau menulis catatan," Kalau kalian tidak memerlukan pemuda ini, saya yang memerlukannya! lalu Hadhrat Khalifatul masih Tsalits ra menerima waqaf dan mengutus Mia Masroor ke Afrika sebagai guru.
6. Sejak kecil saya sangat dekat dengan Hadhrat Khalifatul Masih Ar Rabi ra sebagai sahabat yang saling mencintai. Begitu dekatnya saya dengan beliau, sehingga Huzur selalu melimpahkan tugas-tugas kepada saya, supaya saya yang mengerjakan tugas-tugas itu. Kapanpun saya memberikan saran kepada Beliau, misalnya dalam suatu meeting, meskipun ada orang lain yang memberikan pendapat yang bertentangan dengan saran saya, Beliau pasti menerima saran saya.
7. Pada saat saya akan dikirim ke Ghana, fikiran manusiawi saya merasa tidak suka apabila saya ditugaskan ke suatu tempat yang fasilitasnya tidak memadai, tidak ada air, listrik. Ketika beliau sampai di Ghana, beliau baru mengetahui bahwa keadaannya seperti apa yang dikhawatirkan (tidak memadainya fasilitas, sebelumnya beliau tidak tahu kalau keadaannya seperti itu. Beliau ditugaskan oleh Hadhrat Khalifatul Masih Ar Rabi ra, ke tempat yang jauhnya sekitar 70 mil dari tempat saya tinggal, saat itu musim panas, saya harus menjalankan traktor sendiri, di tempat itu jalannya masih tanah yang berdebu, seharian sibuk, malam tidak bisa kembali pulang ke rumah, saya berfikir supaya saya tinggal 3 hari sekaligus, sampai pekerjaan selesai. Makanan di daerah itu tidak bisa dimakan, rasanya…, jika dimakan pun bisa menyebabkan sakit, air juga kotor sehingga tidak bisa diminum. Karena saya ditugaskan oleh Khalifah e waqt, saya harus melaksanakannya. Untuk makan, saya membawa satu termos cae dan biscuit, selama 3 hari, itulah yang saya makan dan minum. (Kita bisa bayangkan sebesar apa termos cae). Malam hari pun saya harus berkali kali bangun karena lingkungannya hutan, saya khawatir ada ular dan kalajengking. Bagaimana Mia masroor mengemban tugas wakaf yang diberikan kepada beliau.
8. Bagi seorang wakaf waktu untuk berkhidmat bukanlah dari jam 8 sampai jam 4 , melainkan 24 jam dalam sehari. Jadwal kegiatan Huzur setiap harinya sbb, Huzur ABA bersabda: "Pada waktu shubuh saya bangun untuk tahajjud, saya tidak akan beritahukan pukul berapa saya bangun untuk melaksanakan shalat tahajjud, yang pasti saya bangun cepat untuk shalat tahajjud, setelah shalat tahajjud saya menilawatkan Al Quran, lalu beranjak untuk shalat fajar, lalu olahraga jalan pagi, setelah itu kembali kerumah untuk mandi, lalu sarapan, lalu saya mengambil Al Quran dan merenungkan 2,3 ayat dengan seksama, kemudian selama 4, 5 menit saya beristirahat, lalu pergi ke kantor, dari pagi sampai tiba waktu shalat zuhur, Huzur mengerjakan pekerjaan kantor, meeting, memberikan instruksi, petunjuk, intinya semua pekerjaan kantor, kemudian ke mesjid untuk mengimami shalat zuhur, setelah shalat zuhur saya pulang ke rumah, (rumah beliau tepat berada diatas kantor), kemudian makan siang, setelah itu untuk 25, 30 menit saya istirahat, lalu ke kantor lagi, lalu shalat ashar, kemudian ke kantor, lalu shalat magrib, beberapa saat sebelum magrib saya ke rumah untuk minum cae.
sumber : ahmadiyah.org

Leave a Reply

 
Ahmadiyahjabar © 2014 | Designed By Blogger Templates