Advertise

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Senin, 29 Juni 2015

Khalifah islamiyah Akhir Zaman Melakukan Tanya Jawab di USA

0 komentar
Khalifah islamiyah Akhir Zaman Melakukan Tanya Jawab di USA.

Sesi Tanya Jawab di USA dengan Hz. Mz. Tahir Ahmad rh.

Soal: "Seseorang yang saya kenal memiliki kebiasaan buruk mendengar musik, sebenarnya apa status (dalam perspektif Islam) dari musik?"


Jawab: 'Semuanya tergantung pada tingkat kebiasaan dan jenis Musiknya. Musik sendiri, secara keseluruhan, tidak bisa dibilang buruk. Prinsip Islaminya adalah bahwa sesuatu yang memiliki tingkat keburukan lebih dari 50%, itu seharusnya tidak diterima dan sesuatu yang memiliki tingkat keburukan kurang dari 50%, yang baikknya diambil dan yang buruknya dihindari. Musik turun di tanah tak bertuan, secara keseluruhan tidak dilarang dan tidak pula diperbolehkan tanpa syarat apapun.

Kita tahu bahwa pada zaman Hadhrat Muhammad saw. ketika beliau berjalan memasuki Madinah, wanita-wanita Madinah mendendangkan sebuah lagu untuk menyambut beliau sembari menabuh gendang yang disebut 'rebana'. Itu merupakan satu jenis musik yang tersedia untuk orang Arab dan tidak ada orang yang menyebutnya bukan musik. Akan tetapi, bukanlah sunnah Rasulullah saw. mengijinkan para sahabat untuk menikmati musik dan terlena pada musik sehingga itu tidak menjadi kebiasaan mereka. Mereka menikmati pembacaan al-Quran Suci atau sajak-sajak penuh makna dari para penyair yang bagus, tetapi cita rasa mereka berangsur meningkat dan beralih dari syair kepada al-Qur'an.

Oleh karena itu, memerlukan beberapa waktu dan kesabaran untuk anda mengembangkan kualitas cita rasa anda, dan tanpa terlebih dahulu melakukan itu, maka untuk menghapuskan hal-hal tertentu akan menjadi kejam. Dalam perihal ini, ini merupakan persoalan cita rasa, sedangkan dalam persoalan untuk tunduk dengan cepat terhadap aturan yang keras maka  itu tidak akan merubahnya. Contohnya, anda tidak dapat mengatakan saya harus memperbaiki cita rasa saya pada air sebelum saya bisa berhenti minum anggur. Itu tidak akan diperbolehkan karena anggur dilarang dan apa yang dilarang adalah terlarang, akan tetapi musik tidak termasuk dalam katergori itu.

Berkenaan dengan musik, anda dapat memperoleh sebuah pendekatan bijaksana tentang pembebasan yang sistematis dan bertahap dari kebiasaan itu. Sejauh musik pop yang bersangkutan, saya tidak tahu bagaimana orang-orang bisa mentolerir itu, padahal itu omong kosong belaka. Dengan musik pop ketika orang-orang mendengar musik itu, mereka berlaku seperti orang gila dan candu yang tidak dapat mereka puaskan. Cita rasa itu ditinggalkan oleh kemodern-an 'yang disebut musik' ini adalah buruk dan jahat karena masyarakat yang berada di bawah pengaruhnya menjadi lebih buruk dan lebih permisif dan lebih ceroboh terhadap nilai-nilai tradisional, sehingga musik ini jelas-jelas buruk dan penuh dosa.

Anda tidak bisa menghilangkan setiap bentuk dari musik yang sejenis, yang itulah mengapa saya katakan, anda harus bijaksana dan selektif dalam memilih. Sesekali bersinggungan dengan musik tidak dapat dianggap sebuah praktek dimana anda akan dikirim ke nereka, saya yakin tidak. Akan tetapi, jika anda telah bergelut dengan musik yang menarik anda ke dalam musik itu sendiri dengan biaya yang lebih tinggi, sehingga ingatan kepada Allah swt., dan ibadah-ibadah anda luput karenanya dan menjadi satu-satunya ambisi dan obsesi anda, maka anda akan menjadi seorang yang jelas-jelas kalah.

Terjemah bebas: aerha_hakeem
* Catatan: The full video answer can be found at the following link:

Leave a Reply

 
Ahmadiyahjabar © 2014 | Designed By Blogger Templates