Advertise

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Kamis, 19 Maret 2015

Ajaran Indah Islam Tentang Toleransi Beragama.

0 komentar
Ajaran Indah Islam Tentang Toleransi Antar Umat Beragama

Seperti apakah ajaran indah islam berkenaan dengan kebebasan beragama dan berkeyakinan? Mengenai hal ini Hadhrat Khlaifatul Masih al-Khamis atba. Bersabda:
"Di berbagai tempat di dalam al-Quran Karim banyak sekali didapati penjelasan mengenai indahnya ajaran islam, yang di dalamnya selain membahas mengenaihukum-hukum yang ditujukan untuk kalangan intern umat islam sendiri, juga untuk mereka yang non muslim. 

Seperti halnya berlaku baik terhadap orang-orang non muslim, memperhatikan hak-hak mereka, berlaku adil terhadap mereka, tidak melakukan suatu tindak kekerasan dan pemaksaan apa pun dalam hal agama mereka, dan lain sebagainya. Ya, memang dalam beberapa keadaan tertentu peperangan pun diizinkan, akan tetapi ini dalam corak ketika musuh yang terlebih dahulu memulai peperangan tersebut, mereka melanggar perjanjian, menumpahkan darah orang-orang yang tidak berdosa atau berbuat kezaliman yang telah mencapai puncaknya. 

Akan tetapi dalam hal ini pun bukanlah menjadi hak dari suatu golongan atau kelompok dalam suatu Negara, melainkan ini merupakan tugas dari pemerintah untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dan bagaimana caranya untuk mengakhiri kezaliman tersebut, bukannya setiap orang mengatur suatu gerakan jihad dan mulai melaksanakan tugas ini sendiri.

Kezaliman dan Kebengisan Kaum Kafir Mekkah dan Musuh-musuh Islam Melawan Uswah Hasanah Agung Hadhrat Rasulullah saw. Di zaman Hadhrat Rasulullah saw pun oleh pihak musuh ditimbulkan keadaan-keadaan khusus peperangan yang oleh karenanya kaum muslimin terpaksa melakukan peperangan sebagai balasan. Akan tetapi – sebagaimana yang telah saya katakan bahwa – gerakan-gerakan jihad pada masa sekarang ini tanpa adanya alasan-alasan yang membolehkan dan cara-cara yang dibenarkan, dengan semboyan-semboyan jihad dan aksi-aksi mereka, telah memberikan kesempatanuntuk melakukan serangan balasan ini kepada orang-orang dari agama lainnya, dan di dalam diri mereka telah timbul keberanian sedemikian rupa sehingga dengan sangat kurang ajar dan tanpa rasa malu telah melakukan serangan-serangan yang sia-sia terhadap pribadi suci Hadhrat Rasulullah saw dan ini sedang terus mereka lakukan. Sedangkan keadaan wujud yang penuh kasih sayang ini sendiri, yang telah berlaku ihsan kepada umat manusia dan seorang penjaga agung hak-hak kemanusiaan, dalam kondisi perang sekalipun beliau tidak pernah memberikan suatu kesempatan yang bisa memberikan kemudahan bagi para musuh untuk melakukan serangan dengan alasan sebagai balasan. 

Setiap amal perbuatan dalam kehidupan beliau, setiap detik dari kehidupan beliau menjadi saksi akan hal ini, bahwa beliau adalah penjelmaan dari sifat kasih sayang dan hati beliau senantiasa gelisah, sehingga tidak ada hati seseorang pun yang bisa memenuhi tuntutan dan standar kemurahan hati yang telah beliau raih tersebut¸ baik itu dalam keadaan aman maupun dalam keadaan perang, ketika sedang di rumah maupun sedang di luar, dalam urusan-urusan beliau sehari-hari maupun ketika beliau melakukan perjanjian-perjanjian dengan orang-orang dari agama lainnya. 

Beliau telah memberikan permisalan-permisalan dalam hal menegakkan standar tinggi kebebasan beragama, berkeyakinan serta toleransi. Kemudian pada saat memasuki kota Mekah dalam kondisi telah meraih kemenangan besar, dimana sikap memaafkan dan perlakuan kasih sayang beliau terhadap kaum yang telah ditaklukkan itu, dalam hal ini pun beliau telah memberikan hak penuh kebebasan beragama dan telah menegakkan sebuah contoh luhur dari perintah al-Quran berikut ini,yaitu: Laa Ikraaha fiddiin. (QS al-Baqarah:57) yakni, agama adalah urusan hatimu, yang menjadi kehendak-Ku adalah hendaknya kalian menganut agama yang benar, memperbaiki kehidupan dunia dan akhirat kalian, mencari sarana pengampunan bagi diri kalian, akan tetapi dalam hal ini tidak ada paksaan. 

Kehidupan beliau dipenuhi dengan begitu banyak permisalan-permisalan yang menggambarkan toleransi dan kebebasan beragama serta berkeyakinan seperti ini. Beberapa diantaranya akan saya sampaikan. Siapa yang tidak mengetahui bahwa kehidupan beliau di Mekah selama 13 tahun setelah pendakwaan kenabian beliau begitu keras dan menderitanya. Beliau dan para sahabat ridwaanullahi alaihim begitu banyak menanggung kedukaan dan musibah. 

Di siang hari bolong mereka diseret di atas pasir yang panas membara, dada mereka ditindih dengan batu panas,dicambuk , para wanita dibunuh dengan cara dirobek dari kedua kakinya, mereka dibunuh, disyahidkan. Beliau dizalimi dengan berbagai cara. Terkadang pada saat bersujud punggung beliau ditindih dengan jeroan unta yang karena saking beratnya beliau sampai tidak bisa bangun, dalam perjalanan ke Thaif anak-anak melempari beliau dengan batu, mencaci-maki beliau dengan kata-kata kotor dan tidak pantas, pemimpin mereka menyemangati dan memanas-manasi mereka. 

Beliau begitu terluka parah, sehingga mulai dari kepala hingga kaki beliau berlumuran darah, darah yang mengalir dari bagian atas tubuh beliau pun memenuhi sepatu beliau. Terdapat juga peristiwa Sya'ab Abi Thalib. Beliau, keluarga beliau dan para pengikut beliau diboikot selama bertahun-tahun. Tidak ada sesuatu pun yang bisa dimakan dan diminum. Anak-anak kecil pun menangis karena kelaparan dan kehausan. Dalam keadaan seperti itu seorang sahabat dalam kegelapan merasa ada sesuatu yang lunak di kakinya, lalu ia mengambilnya dan memasukannya ke dalam mulut, dan berharap bahwa barangkali itu sesuatu yang bisa dimakan. 

Ini adalah keadaan yang menggambarkan rasa lapar yang sangat luar biasa. Demikianlah kondisi yang terjadi pada saat itu. Akhirnya ketika keadaan seperti ini memaksa mereka untuk berhijrah, sesampainya di Medinah, di sana pun musuh tidak melepaskan mereka begitu saja dan terus melakukan serangan-serangan. Mereka menghasut orang-orang Yahudi yang tinggal di Medinah supaya memusuhi beliau. Dalam keadaan seperti itu – yang mana secara ringkas telah saya jelaskan – jika timbul suatu bentuk peperangan, dan si teraniaya mendapatkan kesempatan untuk menuntut balas, maka ia akan berusaha untuk menuntut balas kezaliman tersebut dengan kezaliman lagi. Dikatakan bahwa di dalam peperangan segala cara dihalalkan. 

Akan tetapi nabi kita saw dalam keadaan seperti ini tetap menegakkan standar kelembutan hati dan kasih sayang yang luhur. Belumlah lama berlalu setibanya beliau dari Mekah, luka penderitaan itu masihlah segar, rasa sakit beliau pun semakin bertambah dengan melihat dan merasakan penderitaan para pengikut beliau. Akan tetapi beliau tetap tidak melanggar ajaran, asas dan kaidah yang diajarkan islam. Standar tinggi akhlak yang merupakan bagian dari fitrat beliau dan juga bagian dari ajaran islam, beliau tidak melanggarnya. Sekarang lihatlah, beberapa negara barat yang sedang berperang, apakah melakukan juga hal-hal seperti itu? Akan tetapi kebalikannya, lihatlah suri teladan beliau yang tercatat di dalam tarikh berikut ini:

"Tempat yang dipilih lasykar islam untuk berkemah pada saat perang Badar bukanlah suatu tempat yang bagus. Atas hal ini Hubab bin Munadzir ra. bertanya kepada Hadhrat Rasulullah saw bahwa apakah tempat yang beliau pilih untuk berkemah itu berdasarkan ilham dari Allah swt? Apakah Allah swt yang memberitahukan tempat itu atau karena beliau sendiri menyukai tempat itu? Apakah menurut pemikiran beliau tempat itu bagus untuk pergerakan lasykar islam? Maka beliau menjawab bahwa hanya karena alasan strategi perang saja beliau merasa tempat itu lebih baik, karena terletak diketinggian. Maka sahabat itu berkata bahwa di sana bukanlah tempat yang baik. Sebaiknya beliau membawa orang-orang untuk menguasai sumber mata air, kemudian membuat sebuah kolam penampungan air minum dan barulah kemudian berperang. 

Dalam keadaan seperti ini lasykar islam dapat minum air sedangkan musuh tidak akan bisa mendapatkan air. Maka beliau menyetujui usulan tersebut. Lantas para sahabat pun berangkat dan mendirikan kemah di sana. Tidak berapa lama kemudian beberapa orang Quraisy datang ke kolam penampungan air itu untuk minum. Lalu ketika para sahabat berusaha mencegahnya beliau bersabda: "Jangan, biarkanlah mereka mengambil air." (Al-Syirat Al-Nabawiyyah li Ibni Hisyam, Jilid II, Hal. 284, Gazwat al-Badar al-Kubraa. Masywarat al-Hibab 'ala al-Rasul saw.)
Islam Tidak Tersebar dengan Tebasan Pedang Akan Tetapi dengan Ajaran Mengenai Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Inilah standar tinggi akhlak Rasulullah saw. Meskipun beberapa waktu sebelumnya para musuh membendung sumber mata air sampai-sampai anak-anak kaum muslimin tidak bisa minum, akan tetapi beliau dengan mengabaikan kejadian yang telah lalu itu, beliau tidak mencegah para tentara musuh yang datang untuk mengambil air sampai ke kolam penampungan dan mata air yang sudah berada di bawah penguasaan beliau tersebut. Karena dengan melakukan hal ini akanmencederai asas moralitas. Keberatan terbesar yang diajukan terhadap islam adalah bahwa islam tersebar dengan tebasan pedang. Bisa saja kepada orang-orang yang datang untuk mengambil air ini dilakukan tindakan pemaksaan bahwa jika mereka ingin mengambil air di sana maka mereka harus mematuhi syarat-syarat tertentu. Dalam beberapa peperangan orang-orang kafir melakukan hal seperti ini.

Akan tetapi tidak, beliau tidak melakukan hal itu. Memang dalam situasi ini bias dikatakan bahwa kaum muslimin pada saat itu belum mempunyai kekuatan yang penuh dan masih sangat lemah, oleh karena itu mungkin mereka melakukan tindakan baik ini hanya untuk menghindari perang. Ini adalah suatu pemahaman yang salah. Anak-anak di kalangan umat islam pun tahu bahwa kaum kafir Mekah sangat haus akan darah orang-orang islam, dan dengan melihat sosok seorang muslim mata mereka menjadi sangat beringas. Oleh karena itu pemahaman seperti itu tidak mungkin terlintas dalam benak seseorang, tidak pula dalam benak Rasulullah saw. Semua perlakuan kasih sayang ini beliau lakukan semata-mata karena kasih sayang yang sempurna dan melindungi hak-hak kemanusiaan. Beliau juga lah yang mengenalkan ajaran yang sangat menghargai hak-hak kemanusiaan ini.

Leave a Reply

 
Ahmadiyahjabar © 2014 | Designed By Blogger Templates